Senin, 23 Oktober 2023 – 16:06 WIB
Gaza – Serangan udara Israel di Jalur Gaza telah menghancurkan lima masjid lagi, sehingga jumlah totalnya menjadi 31 masjid, sejak 7 Oktober 2023. Hal itu disampaikan oleh Kementerian Wakaf dan Agama Palestina yang berbasis di Gaza.
Baca Juga :
Uni Eropa Jadi Negara Terbesar Beri Bantuan untuk Palestina, Nominal Capai Rp1,2 Triliun
“Jumlah masjid yang hancur total sejak awal serangan Israel di Gaza meningkat menjadi 31,” kata Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan, pada Minggu, 22 Oktober 2023.
Pada Sabtu, 21 Oktober 2023, laporan tersebut juga menyoroti pemboman Israel terhadap beberapa situs sipil seperti kantor pusat kementerian, dan stasiun radio Al-Quran milik kementerian, serta sebuah gereja.
Baca Juga :
Exploring Teknologi Buatan Israel yang tanpa Sadar Digunakan di Indonesia & Dunia
Warga Palestina berterima kasih kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil karena pembangunan Masjid Syaikh Ajilin di Gaza, Palestina, yang dirancang Ridwan, kini mulai berdiri tegak.
- ANTARA/Instagram Sheraze Aliya Gaza
Dilansir dari Middle East Monitor, Senin, 23 Oktober 2023, dikatakan bahwa 10 pegawai kementerian kehilangan nyawa dalam serangan ini, dan lainnya terluka.
Baca Juga :
Serangan Udara Israel Tewaskan 30 Warga Palestina
Konflik di Gaza, di bawah pemboman dan blokade Israel, dimulai ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak multi-cabang yang mencakup rentetan peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkat menjadi kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.
Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Warga Palestina mengevakuasi korban serangan udara Israel di Rafah, Gaza
Setidaknya sejauh ini 4.385 warga Palestina tewas, termasuk 1.756 anak-anak dan 1.000 wanita dalam serangan Israel di Gaza. Sementara itu, angka kematian di Israel mencapai lebih dari 1.400 orang.
Pada hari Sabtu, konvoi bantuan kemanusiaan juga mulai memasuki Jalur Gaza dari Mesir. Ini merupakan pengiriman bantuan pertama ke Gaza sejak konflik bersenjata pecah antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan yang parah, seperti tidak adanya listrik, air, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis yang juga hampir habis.
Halaman Selanjutnya
Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Quoted From Many Source