Perumahan Mewah Terbengkalai di Jakarta Hanya Dihuni 1 Keluarga, Begini Pengakuan Ketua RT : Okezone Economy

Berita406 Dilihat

 

JAKARTA – Perumahan mewah nan elit di Kawasan Industri Pulogadung, Cakung, Jakarta Timur terlihat terbengkalai dan tak berpenghuni cukup lama.

Kawasan rumah elit bernama Bizhome milik PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (PT JIEP) ternyata sempat dihuni oleh dua kepala keluarga (KK) namun dalam waktu singkat.

 BACA JUGA:

Ketua RT 08/02 kelurahan Jatinegara, Cakung, Dasuki (55) mengatakan kawasan puluhan rumah elit tersebut telah dibangun sejak 2010.

 

Dia mengatakan rumah elit tersebut dibangun semenjak rampungnya pabrik PT Indonesia Steel Tube Works (PT STW), dengan selisih satu tahun kemudian.

 BACA JUGA:

“Itu ada penghuninya sekitar dua KK, jadi dua rumah yang sudah dibeli. Tetapi yang benar-benar menempati itu hanya satu KK, dan itu tidak lama sekira hanya enam bulan saja,” kata Dasuki di rumahnya, Rabu (2/8/2023).

Dasuki mengatakan awal dari kawasan perumahan elit yang terletak di Jalan Pulosidi, Jatinegara, Cakung itu dibangun selama dua tahun sejak 2010 sehingga baru dihuni pada tahun 2012.

 rumah

“Jadi dua KK itu yang satu tinggal di blok Utara sedangkanya satunya di blok selatan,” jelas Dasuki.

Baca Juga: Bertabur Hiburan dan Edukasi Keuangan, Pesta Rakyat Simpedes 2023 Siap Menyapa Warga Bandung


Follow Berita Okezone di Google News


Dasuki mengatakan meski penghuni tersebut sempat menempati rumah elit tersebut, mereka diperkirakan tidak betah lantaran terlalu sunyi.

Dia mengatakan penghuni tersebut belum melaporkan ihwal hendak berdomisili karena hanya dalam waktu singkat.

 rumah

“Kita mau mendata mereka pun, memang masih sangat sedikit warganya. Satu atau dua orang saja yang terlihat,” katanya.

Baca Juga  Psikolog Michigan State University Meneliti Korelasi Minum Kopi dan Kurang Tidur : Okezone Edukasi

Selain sudah tidak dihuni sejak 2012, Dasuki mengatakan sampai saat ini tidak ada aktivitas yang diadakan di kawasan perumahan elit tersebut.

Namun Dasuki menjelaskan sempat ada upaya perbaikan yang dihelat pada sekira tahun 2018.

“Pernah lima tahun sebelumnya dari sekarang, sempat ada renovasi disana. Tapi tidak total keseluruhan, cuman retakan tembok dirapihkan dan lainnya. Tetapi saya kurang tahu dari pihak mana yang melakukan perbaikan,” ujarnya.

Dasuki menambahkan, dua KK yang sempat menempati hunian rumah berlantai dua tersebut bukan dari karyawan Kawasan Industri Pulogadung.

“Mereka bukan pegawai sih setahu saya, itu warga luar. Jadi bisa dipastikan perumahan itu untuk diperjualbelikan,” tegas Dasuki.

Diketahui, Kompleks perumahan yang persisnya terletak di Jalan Pulosidi, Cakung tersebut diketahui dibangun oleh perusahaan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (PT JIEP), dengan komposisi kepemilikan 50% saham oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan 50% milik Pemerintah Pusat Republik Indonesa.

 BACA JUGA:

Dalam pantauan MPI, kompleks perumahan tersebut terlihat telah lengkap tertata selayaknya perumahan elit pada umumnya.

Mulai dari pos penjagaan hingga blok-blok terbaginya jajaran rumah, sudah terbentuk rapi meski kondisi rumah tersebut tidak lagi layak huni.

Setiap rumahnya tampak tidak lagi memiliki pagar, jendela, bahkan pintu pun sudah hilang.

Cat-cat tembok di setiap rumahnya terlihat mengelupas sebagian, namun jika dipercantik, tembok rumah yang didominasi warna krem dan merah maroon itu tidak akan terlalu terlihat lusuh karena belum terlalu parah pengelupasannya.

Meski lusuh dan terkesan menyeramkan, jarang sekali ditemukan coretan-coretan berupa tulisan yang menempel di tiap tembok rumah tersebut.

Hanya di bagian pos penjagaan, coretan dinding cukup menghiasi guratan cat yang memudar hingga tak sedap dipandang mata.

Baca Juga  Prof Edvin Aldrian, Peneliti Meteorologi Penerima Bintang Jasa Pratama : Okezone Nasional

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *