JAKARTA – Mata panah berusia 3.000 tahun yang disimpan di Museum Sejarah Bern Swiss berhasil membuat para ilmuwan terkejut. Pasalnya mata panah ini ternyata terbuat dari material yang sangat langka, yakni dari meteorit kaya zat besi.
Dalam studi terbaru, para ilmuwan menemukan bahwa mata panah itu dibuat dari bentuk aluminium yang tidak ditemukan secara alami di Bumi. Mata panah disebut mengandung paduan besi dan nikel yang hanya terdeteksi di meteorit.
Sebagaimana dihimpun dari Independent, Sabtu (5/8/2023), mata panah ini sendiri ditemukan di situs Zaman Perunggu bernama Mörigen, di mana manusia purba diketahui hidup antara 900 dan 800 SM.
Para peneliti awalnya berspekulasi bahwa mata panah dibuat menggunakan logam dari meteorit Twannberg yang jatuh kurang dari 8 km dari lokasi di mana bagian senjata itu ditemukan. Tapi rupanya dugaan itu salah.
Mereka menemukan bahwa konsentrasi germanium dan nikel tidak cocok antara sampel meteorit dan mata panah. Para ilmuwan pun menduga material yang digunakan berasal dari tiga meteorit lain yang sebelumnya ditemukan di Eropa.
Setelah diteliti lebih dalam, terungkap bahwa material yang digunakan merupakan meteorit yang jatuh di Estonia. Alih-alih di Republik Ceko dan Spanyol, para ilmuwan percaya meteorit Estonia merupakan yang paling mungkin.
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Quoted From Many Source