Ini Alasan Jokowi Pilih Jenderal Agus Subiyanto sebagai Calon Panglima TNI

Berita328 Dilihat

Rabu, 1 November 2023 – 11:20 WIB

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengapa dirinya mengusulkan nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon tunggal Panglima TNI. Agus yang baru beberapa hari dilantik menjadi KSAD itu akan menggantikan Laksamana Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun.

Baca Juga :

Gantikan Pak Hamim, Ternyata Jenderal Kristo Pecah Rekor Baru Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

Menurut Jokowi, Agus punya jam terbang dalam teritorial, administrasi dan akademis yang mumpuni sebagai calon Panglima TNI.

“Sudah kami sampaikan kurang lebih Minggu yang lalu. Ya, pertama kan beliau juga wa-KASAD, kemudian menjadi KSAD. Jadi kalau melihat jam terbangnya di teritorial, kemudian di adminstratif, akademis semuanya memenuhi semuanya,” kata Jokowi kepada wartawan di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Rabu, 1 November 2023.

Baca Juga :

Relawan Ganjar Gelar Konser di Kudus, Penonton Malah Kompak Teriakkan Prabowo Presiden

Presiden Jokowi di kawasan IKN Nusantara

Ihwal pengganti Agus pada posisi KSAD, Jokowi meminta semua pihak untuk bersabar. Dirinya akan menunggu persetujuan DPR RI mengenai pencalonan Panglima TNI terlebih dahulu.

Baca Juga :

DPR Aceh Minta Jokowi Copot Pj Gubernur Achmad Marzuki, Ini Alasannya

“Ya belum. Satu-satu. Ini kan memperoleh persetujuan dari DPR terlebih dulu. Baru setelah ada persetujuan, baru kita berpikir KASAD yang baru,” imbuhnya.

Diketahui, Jenderal TNI Agus Subiyanto merupakan sosok Perwira TNI yang berasal dari Baros, Cimahi Tengah, Jawa Barat, lahir pada 5 Agustus 1967. Berasal dari keluarga militer, ayahnya adalah seorang pensiunan TNI dengan pangkat sersan kepala.

Usai mengenyam pendidikan dasar dan menengah di Cimahi, Agus melanjutkan sekolah menengah atasnya di Bandung pada 1983–1986. Sukses mengikuti seleksi, ia kemudian menjadi taruna Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada 1991. 

Dengan spesialisasi di Infanteri, Agus memulai karier militer di Korps Baret Merah (Kopassus), menempati beberapa posisi penting seperti Kepala Seksi Operasi Grup 3/Pusdikpassus dan Komandan Batalyon 22/Manggala Yudha.

Selama hampir dua dekade, Agus menduduki sejumlah posisi strategis. Salah satunya adalah saat Joko Widodo menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, dimana Agus menjadi Komandan Kodim Surakarta. Beberapa jabatan lainnya termasuk Wakil Asisten Operasi di Kostrad, Asisten Operasi di Kodam I/Bukit Barisan, serta dosen di Seskoad.

Halaman Selanjutnya

Usai mengenyam pendidikan dasar dan menengah di Cimahi, Agus melanjutkan sekolah menengah atasnya di Bandung pada 1983–1986. Sukses mengikuti seleksi, ia kemudian menjadi taruna Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada 1991. 

Halaman Selanjutnya



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *