Kebakaran hebat melanda pusat perbelanjaan ternama, Glodok Plaza, Jakarta Barat, dini hari tadi. Api dengan cepat melahap puluhan kios yang mayoritas menjual perangkat handphone dan aksesoris elektronik. Insiden ini sontak memicu kepanikan dan kerugian besar. Tim pemadam kebakaran segera dikerahkan untuk melancarkan upaya pemadaman gencar dan lokalisasi api agar tidak meluas.
Berdasarkan keterangan saksi mata, kobaran api pertama kali terlihat di salah satu kios di lantai dasar. Diduga kuat, korsleting listrik menjadi pemicu awal bencana ini. Karena material di dalam kios yang mudah terbakar seperti plastik, baterai lithium, dan kabel, api menyebar dengan sangat cepat ke kios-kios di sekitarnya di Glodok Plaza tersebut.
Sebanyak 20 unit mobil pemadam kebakaran beserta ratusan personel diterjunkan ke lokasi kejadian. Akses yang sulit dan asap tebal menjadi kendala utama dalam upaya pemadaman gencar. Petugas harus berjuang keras menembus lorong-lorong sempit dan asap pekat untuk mencapai titik api agar dapat segera dikuasai dan dipadamkan total.
Kerugian material akibat kebakaran di Glodok Plaza ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Pemilik kios handphone hanya bisa pasrah melihat barang dagangan dan aset mereka ludes dilalap si jago merah. Mereka berharap ada bantuan dan mekanisme asuransi yang dapat meringankan beban kerugian besar yang mereka alami pasca kejadian nahas ini.
Pihak kepolisian telah memasang garis polisi (police line) di sekitar lokasi untuk proses investigasi lebih lanjut. Tim Laboratorium Forensik (Labfor) diturunkan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran di pusat elektronik tersebut. Penyelidikan akan mencakup pemeriksaan instalasi listrik dan kronologi kejadian secara menyeluruh.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Petugas keamanan Glodok Plaza bertindak cepat mengevakuasi seluruh staf dan beberapa orang yang masih berada di dalam gedung sebelum api membesar. Penekanan pada keselamatan dan prosedur evakuasi yang baik terbukti sangat efektif dalam situasi darurat kebakaran seperti yang terjadi tadi malam.
Insiden ini menjadi pengingat penting bagi pengelola pusat perbelanjaan untuk rutin memeriksa dan memperbarui sistem kelistrikan. Protokol keamanan kebakaran, termasuk ketersediaan alat pemadam api ringan (APAR) yang berfungsi, harus dipastikan dalam kondisi prima. Pencegahan jauh lebih baik dan lebih murah daripada pemadaman gencar saat api sudah membesar.
Hingga berita ini diturunkan, upaya pemadaman gencar di Glodok Plaza hampir selesai, dengan api sudah berhasil dilokalisasi. Fokus selanjutnya adalah pendinginan dan penyelidikan. Diharapkan aktivitas bisnis di kawasan tersebut dapat segera pulih. Kerugian kios handphone ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya standar keamanan yang ketat.